Luis Manuel Blanco Mimpi Lahirkan 'Maradona' Indonesia
BERSAMA Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Djohar Arifin Husin, sosok pria latin hadir di kantor PSSI di Komplek Senayan, Jakarta, Kamis (7/2/2013) siang. Dia adalah Louis Manuel Blanco. Sosok pria yang diketahui berasal dari Argentina itu kemudian dikenalkan Djohar sebagai Pelatih Kepala Tim Nasional (Timnas) Indonesia.Penunjukan Blanco menjadi kejutan siang itu di Kantor PSSI, yang sehari-hari dipenuhi wartawan olahraga. Keputusan tersebut terbilang tiba-tiba. Tak pelak, kehadiran Blanco bakalan mengundang pertanyaan besar bagi publik dalam negeri mengingat Nil Maizar masih resmi duduk di kursi kepelatihan.
Di tengah tanda tanya tersebut, Djohar kemudian menggelar jumpa pers bersama Blanco didampingi Duta Besar Argentina untuk Indonesia, Javier Sanz de Urquiza. Djohar kemudian menjelaskan Blanco dipercaya menangani Timnas Indonesia senior dan Timnas U-23, yang dipersiapkan berlaga di SEA Games 2013 Myanmar.
Setelah diperkenalkan, Blanco pun dengan penuh percaya diri langsung memaparkan program awalnya. Salah satunya adalah peningkatan kondisi fisik dan mental pemain timnas.
Selanjutnya mimpi besar melahirkan pemain sekelas Diego Maradona, legenda Argentina. Dengan postur kecil tapi memiliki kemampuan dan kecepatan hebat. Blanco mengatakan, di dua minggu pertama sebagai pelatih timnas, dia akan melakukan pengamatan untuk melihat kemampuan para pemain.
Pria berusia 53 tahun itu juga akan berkoordinasi dengan klub yang berada di daerah, untuk meminta informasi mengenai keadaan fisik para pemain. Ini nantinya akan menjadi database selama dia menjadi pelatih.
"Metode pelatihan yang saya lakukan untuk meningkatkan potensi fisik para pemain adalah dengan membagi pola latihan menjadi dua grup. Grup pertama dilatih oleh pelatih kepala, sementara grup kedua dilatih oleh pelatih fisik. Latihan dilakukan bergantian selama 1 jam. Kemudian mereka diberikan teori psikologis supaya pemain memiliki pandangan untuk selalu menang pada setiap pertandingan," ujarnya di hadapan wartawan.
Dilihat dari segi postur tubuh, menurut Blanco pemain Indonesia punya postur tubuh yang hampir sama dengan pemain Argentina. Blanco menilai banyak pemain bagus di Indonesia, dan mereka bisa dibentuk menjadi pemain bintang seperti Sergio Aguero, Diego Maradona, maupun Javier Saviola.
"Mereka adalah pemain yang berkompetisi di level Eropa. Walaupun posturnya tidak terlalu tinggi, mereka bisa bersaing dengan pemain yang berpostur tinggi. Untuk menghadapi itu semua, fisik dan mental pemain harus bagus," tutur Blanco.
Mantan pemain Boca Juniors ini juga mengatakan bahwa kedatangannya untuk mengubah sepakbola di Indonesia, agar bisa berbicara di tingkat internasional.
"Kami ke sini bukan untuk mengikuti kebiasaan sepakbola di Indonesia, tetapi mereka yang harus mengikuti kebiasaan kami. Timnas harus punya karakter. Pemain yang tidak mau berjuang keras, mereka tidak layak berada di timnas," katanya.
Selama bertugas menangani Tim Garuda, Blanco dibantu oleh Asisten Pelatih Jorge Di Gregorio dan Pelatih Fisik, Marcos Conenna. Dia akan bekerjasama di dalam waktu dekat ini.
Blanco sendiri sudah malang melintang melatih klub di sejumlah negara. Tercatat, dia pernah melatih beberapa klub dan negara di antaranya Deportivo Espanol Club (Argentina), Club Sport Cartaginé (Kosta Rika), Dinamo Tirana (Albania). Hanya sekali ia melatih timnas, yaitu Timnas China U-20 pada 2010 sekaligus menjadi jabatan terakhirnya.
Titipan SBY
Lalu, bagaimana awal penunjukkan PSSI terhadap Blanco? Usut punya usut, ternyata penunjukan tiba-tiba ini tak lepas dari peran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Djohar pun mengungkapkan Blanco duduk di kursi kepelatihan timnas sebagai tindak lanjut pembicaraan SBY dengan Presiden Argentina Cristina Elisabet Fernandez de Kirchner.
"Dia dikontrak untuk jangka waktu dua tahun. Ada sponsor dari pihak ketiga yang ingin membantu Indonesia," kata Djohar saat konferensi pers.
Menterengnya prestasi Argentina di sepakbola dunia sempat menjadi topik pembicaraan antara SBY dengan Cristina. Dalam pembicaraan bilateral dalam kunjungan kenegaraan Presiden Cristina ke Indonesia, SBY mengutarakan harapan Argentina dapat membantu prestasi sepakbola Indonesia.
Jadi, tak mengherankan kalau ada anggapan Blanco adalah pelatih "titipan" hasil diplomasi SBY dengan Cristina. Indikasi itu menguat dengan kehadiran Duta Besar Argentina untuk Indonesia, Javier Sanz de Urquiza, dalam perkenalan Blanco di kantor PSSI.
Javier mengaku bangga negaranya dapat membantu Timnas Indonesia mengingat masyarakatnya begitu menggilai sepakbola. "Beberapa waktu lalu, Presiden Argentina Cristina dan Presiden SBY membahas kerjasama di bidang sepakbola. Saya rasa ditunjuknya Luis Manuel dapat membawa perubahan di sepakbola Indonesia," harapnya.
Djohar menambahkan, kehadiran Blanco untuk meningkatkan prestasi timnas. Mengenai nasib dari Pelatih Timnas Senior Nilmaizar dan Pelatih Timnas U-23 Aji Santoso, pria kelahiran Sumatera Utara itu menegaskan bahwa tidak ada yang disingkirkan.
"Saya ingin kita semua bersatu membangun timnas. Nantinya Luis Manuel akan bersama pelatih yang ada untuk meramu tim," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar